Pada abad ke 21 ini, di era dimana dunia digital mengambil alih aktivitas sosial masyarakat global secara maya, utamanya memudahkan orang berbelanja secara virtual. Era dimana setiap orang memiliki akun media sosial. Instagram salah satunya, aplikasi sosmed terkemukaka saat ini yang sukses dengan meraih pengguna ditaksir mencapai 2 miliar (liputan6.com, dirilis pada 26 Juni 2018).
Siapa sih yang nggak punya akun Instagram di sini? Pasti punya dong. Entah mengapa Instagram bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi kita untuk berbagi cerita (insta story) dan foto di saat yang bersamaan. Kita bisa mengintip keseharian dan kehidupan sosial orang sekitar bahkan idola melalui story dan postingan-nya di Instagram. Namun, ada juga beberapa orang yang memanfaatkan platform ini khususnya Instagram marketing sebagai lapak bisnis. Mengapa tidak?
Dilatarbelakangi dengan banyaknya pengguna Instagram saat ini, sejalan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat yang berubah-ubah. Platform ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah bisnis, meningkatkan omzet bahkan meningkatkan level pemasaran. Bayangkan jika kamu membuka sebuah toko sepatu di Makassar, namun kamu pengen orang-orang di luar kota Makassar untuk memesan sepatu di tokomu. Satu-satunya cara sederhana dan tidak ribet adalah memanfaatkan kekuatan sosial media untuk menjangkau daerah-daerah luar Sulawesi, seperti Jawa, Aceh, Sumatera, Bali, Kalimantan, Papua sampai ke pelosok-pelosok terpencil bahkan merambah hingga ke luar negeri.
Kendala letak geografis yang berjauhan tidak akan menjadi penghalang untuk memasarkan produk yang kita punya. Pemasaran menggunakan platform Instagram bisa menguntungkan hanya dengan kamu duduk diam santai sambil mengutak-atik layar smartphone-mu. Para pebisnis yang menggunakan media pemasaran seperti ini bahkan membuat akun sosial media khusus brand atau produk yang mereka tawarkan. Visual produk bisa dilihat di postingan bersama dengan testimoni. Biasanya screenshot testimoninya juga menjadi jaminan keaslian dan kualitas produk.
Bagi customer atau pembeli, kamu tidak harus terbang jauh-jauh ke daerah asal produk untuk membeli apa yang kamu mau. Kamu hanya tinggal memesan produk atau brand melalui smartphone, menyertakan alamat dan membayarnya melalui ATM banking atau Cash on Delivery (bayar ditempat). Pemanfaatan Instagram Marketing tentu saja bagaikan simbiosis mutualisme yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bahkan bisa dibilang bisa membuka lowongan pekerjaan baru bagi para admin olshop.
Tidak terbatas hanya pada pemasaran di bidang produk dan brand, pemasaran di bidang jasa pun sama meningkat pesatnya. Misalnya di bidang jasa travel agensi. Penyedia jasa travel agensi bisa memanfaatkan peluang emas ini untuk menawarkan kepada audience-nya mengenaiĀ keunggulan dan apa saja treatment yang ditawarkan agensinya untuk sebuah program travel. Tentu saja cakupan target wilahnya juga ikut meluas.
Tak terlepas dari reputasinya sebagai aplikasi sosialĀ media yang sangat digandrungi masayarakat global, saat ini orang berlomba-lomba memanfaatkan Instagram marketing sebagai pengumpul pundi-pundi uang. Salah satu strategi yang biasa digunakan pebisnis di Instagram yaitu dengan mengendorse seorang influencer untuk mengajak followernya yang ratusan ribu atau jutaan membeli suatu produk atau memakai suatu jasa. Tentulah sedikit banyaknya cara ini akan menimbulkan pengaruh kepada produk hingga ke pemiliknya.
Tidak sedikit pula para influencer yang telah memiliki target pasar tersendiri beralih dan merasa tertantang untuk membuka brandnya sendiri sebagai penghasilan sampingan. Dengan memanfaatkan fame dan strategi marketing yang baik, bukan tidak mungkin mereka bisa meraup keuntungan yang tidak kalah banyaknya dengan pebisnis ulung. Kenapa tidak? Bisnis ini menjanjikan kok selama kamu konsisten.
Bukan hanya influencer, bahkan brand-brand ternama memanfaatkan platform Instagram marketing sebagai salah satu media untuk strategi pemasarannya, misalnya CHANEL, Balenciaga, Uniqlo, Adidas, Puma, NIKE, Luis Vuitton, Converse, Calvin Klein, Vans dan lain-lain.